Bupati Muaro Jambi Kukuhkan Tim Percepatan Penurunan Stunting, Wabup Junaidi Jabat Ketua TPPS

waktu baca 2 menit

MUARO JAMBI – Dalam upaya memperkuat komitmen dan koordinasi lintas sektor untuk menurunkan angka stunting di wilayahnya, Bupati Muaro Jambi Bambang Bayu Suseno, SP, MM, M.Si, resmi mengukuhkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Muaro Jambi. Kegiatan berlangsung di Aula Nang Inang Sekretariat Daerah Kabupaten Muaro Jambi, Jumat pagi (13/6/2025).

Pengukuhan TPPS ini menjadi bagian penting dari langkah strategis Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi dalam menurunkan prevalensi stunting yang masih menjadi tantangan pembangunan sumber daya manusia di daerah.

Dalam pengukuhan tersebut, Wakil Bupati Muaro Jambi, Junaidi H. Mahir, secara resmi ditetapkan sebagai Ketua TPPS Kabupaten Muaro Jambi, yang nantinya akan memimpin koordinasi program lintas sektor untuk percepatan penurunan stunting di seluruh kecamatan.

“Masalah stunting bukan hanya persoalan kesehatan, tetapi juga menyangkut masa depan generasi kita. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja kolaboratif yang terstruktur, terarah, dan berkelanjutan,” ujar Bupati Bambang Bayu Suseno dalam sambutannya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkup Pemkab Muaro Jambi, serta undangan dari berbagai elemen masyarakat dan organisasi mitra pembangunan.

Sementara itu, Wakil Bupati Junaidi H. Mahir yang kini mengemban amanah sebagai Ketua TPPS menyatakan komitmennya untuk segera menggerakkan langkah-langkah konkret di lapangan, terutama dalam intervensi gizi, edukasi keluarga, serta peningkatan koordinasi antara pemerintah desa, kecamatan, dan kabupaten.

“Kami akan fokus pada intervensi berbasis data, memastikan bantuan sampai tepat sasaran, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK),” tegasnya.

Dengan terbentuknya TPPS Kabupaten Muaro Jambi, pemerintah daerah berharap program penurunan stunting bisa lebih terfokus, cepat, dan efektif, sehingga target nasional penurunan angka stunting hingga 14% pada 2024 dapat tercapai.

Langkah ini sekaligus menunjukkan bahwa isu stunting menjadi prioritas lintas sektor yang melibatkan berbagai unsur, mulai dari pemerintah, tenaga kesehatan, dunia usaha, hingga masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *