Penipuan Mengatasnamakan Bupati Muaro Jambi Kembali Terjadi, Bupati BBS Imbau Masyarakat Waspada dan Segera Lapor

waktu baca 2 menit

MUARO JAMBI – Aksi penipuan yang mencatut nama Bupati Muaro Jambi, Bambang Bayu Suseno (BBS), kembali mencuat. Modus yang digunakan pelaku adalah meminta sumbangan dengan dalih untuk kegiatan amal, seperti pembangunan madrasah, panti asuhan, hingga program sosial lainnya.

Pelaku menjalankan aksinya melalui media sosial dengan menyamar sebagai Bupati BBS, bahkan menggunakan foto profil sang bupati guna meyakinkan calon korban. Dengan dalih permintaan bantuan sosial, pelaku mencoba meraup keuntungan pribadi.

Menanggapi hal ini, Bupati BBS menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menghubungi pihak manapun untuk meminta sumbangan dalam bentuk apapun, apalagi melalui pesan pribadi atau media sosial.

“Saya pastikan itu penipuan. Mohon kepada seluruh masyarakat Muaro Jambi untuk tidak mudah percaya dan segera melakukan konfirmasi apabila menerima pesan atau panggilan yang mencurigakan, terutama yang berkaitan dengan permintaan transfer uang,” ujar BBS saat dikonfirmasi, Selasa (25/6).

Bupati BBS juga menegaskan bahwa seluruh bentuk bantuan atau dukungan dari pemerintah selalu melalui prosedur resmi dan tidak dilakukan secara personal melalui pesan instan.

“Jika pemerintah memberikan bantuan, tentu akan melalui proses dan mekanisme yang sesuai aturan. Tidak mungkin dilakukan secara tiba-tiba atau langsung meminta sumbangan melalui pesan pribadi,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap berbagai modus penipuan digital yang kian marak. Ia juga meminta masyarakat untuk mengecek informasi yang diterima melalui saluran resmi Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi atau instansi berwenang.

“Segera laporkan ke pihak kepolisian apabila ada yang menjadi korban. Informasikan juga kepada pemerintah daerah agar bisa ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku,” pungkasnya.

Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi mengingatkan masyarakat untuk tidak segan melaporkan kejadian serupa guna mencegah jatuhnya korban-korban baru. Kewaspadaan kolektif menjadi kunci utama dalam menghadapi kejahatan berbasis digital yang semakin canggih dan menyesatkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *